I. PENDAHULUAN
Agama Islam telah diakui di seluruh dunia, begitu pula dari
II. PEMBAHASAN
A. Bidang Ideologi
Secara konstitusinal, Islam menikmati status resmi sebagai agama negara Federasi
B. Politik
Kususnya dalam bidang politik, kesan pertama tentang pengaruh modernisme ialah sikap pro-kolonisme, baik di kalangan mereka yang berpendidikan sekuler maupun agama. Di Malaysia, tokoh pertama yang menyerah pada tekanan peradaban barat modern dan malah bekerjasama dengan pemerintah kolonial ialah, Abdullah Munshi (1796-1854). Tidak hanya membantu para penguasa Inggris, Abdullah juga banyak membantu para pendeta dan Misionaris Kristen dalam penerjemahan Injil ke dalam Bahasa Melayu.[5]
Dengan kedudukannya sebagai katalis pertama, gerakan modernisasi dengan berani ia mengecam feodalisme sebagaimana tercermin dalam catatan perjalanannya ke Kelantan atas perintah Inggris.[6] Dari kalangan-kalangan pembantu pengawas sekolah-sekolah Melayu, yang bersikap prokolonialisme ialah Muhammad Yusuf Ahmad. Menurutnya kedatangan Inggris diperlukan untuk memerintah negeri tersebut menjaga hak dan kepentingan orang-orang Melayu, dan melatih mereka dalam hal-hal yang tidak diketahui.[7] Sesudah berdirinya badan-badan Melayu semi politik itu, baru muncul “organisasi” politik, yang sebenarnya. Diantara organisasi-organisasi politik awal yang mendukung gagasan nasionalisme konservatif adalah UMNO. Kemudian organisasi-oraganisasi yang anti kolonialisme, seperti KMM, PKMNI, API, dan PRM. Sebenarnya organisasi-organisasi yang bersebrangan dengan UMNO[8] tak menolak secara tegas sistem feodalsme. Mereka hanya mengecam secara tak langsung kaum feodal Melayu dan para pendukungnya.[9] Akhirnya, dalam pembahasan tentang pemikiran modernisme dalam politik, barangkali tidak ada unsur yang lebih penting untuk dibicaraan selain aliran sekularisme. Konsep sekularisme merujuk kepada Turki sebagai modelnya dan Mustafa Kamal Attaruk sebagai tokohnya. Kemudian sekularisme ala Turki berkembang di Malaysia, tokoh yang banyak menulis tentang Mustofa Kamal ialah Ahmad bin Ismail, melalui penerbitannya sendiri.[10] Kemudian pengaruh Turki modern menjadi anutan para organisasi-organisasi, seperti KMM dan UMNO pun terpengaruh sekularisme Turki, melalui pimpinan Dato’ Onn Jaafar, kepemimpinannya dalam menggerakkan nasionalisme Melayu telah menjalin hubungan mesra antar Tanah Melayu dengan Turki.[11]
Dengan kenyataan ini, jelaslah bahwa sekularisme sebagai unsur modernisme memang memperoleh lahan subur di
C. Sosial dan Budaya
Dalam bidang sosial, pengaruh modernisme yang terpenting ialah masuknya unsur liberalisme dan feminisme, yang menyentuh emanspasi wanita seperti masalah profesi, busana, pergaulan, dan kepemimpinan.
Pertumbuhan pemikiran liberalisme dan emansipasi wanita di
Sepatutnya kita berterima kasih kepada modernitas, tetapi sebaliknya, karena modernitas pulalah beberapa ulama’ terpaksa menggaruk kepala yang tak gatal, karena modernitas telah melampui batas yang di tetapkan oleh hukum agama kita harus mengucapkan terima kasih kepada barat yang membawa modernitas, tetapi malangnya ia di salah gunakan hingga melanggar batas “keislaman”.[16]
D. Ekonomi
Sejarah pemikiran modernitas dalam ekonomi dari
Ciri kapitalisme yang penting ialah bunga atau riba, dikalangan masyarakat Melayu terdapat beberapa jenis kegiatan yang melibatkan riba. Pertama, berhutang dengan jaminan tanah kepada renternir. Begitu seriusnya masalah ini dapat disaksikan, misalnya pada 1933, dianggarkan jumlah hutang orang Melayu di negeri Melayu bersekutu meningkat hampir $ 4 juta, dan dari jumlah itu sebanyak $ 2, 986,246 adalah hutang melalui agunan tanah simpanan Melayu.[19]
Dalam menghadapi situasi tersebut, tokoh Islam termasuk Sayid Syekh al-Hadi merasaberhutang dan menyalahkan orang Melayu karena tindakan yang merugikan itu.[20] Secara tak langsung, para pemuka itu tidak menyukai kegiatan yang melibatkan satu bentuk paham kerakyatan ala sosialisme. Mereka berpendapat bahwa, masyarakat Melayu makin lama makin miskin. Pasa perniagaan diseluruh tanah Melayu dipunyai orang asing. Sebab, yang menjadikan masyarakat Melayu terdesak diantaranya adalah modal asing, tenaga kerja asing dan produk-produk dari luar yang bertujuan membuka negeri ini seluas luasnya tanpa mengjiraukan kehidupan masyarakat Melayu.[21]
III. KESIMPULAN
Peradaban Islam modern di Malaysia membawa kehidupan dan kemunduran, karena peradaban modernisme hanya diberikan pada aspek politik, sosial, ekonomi dan kurangnya menekankan persoalan-persoalan agama, banyak sekali kemunduran-kemunduran Islam yang paling menonjol adalah pada sosial dan budaya.
DAFTAR PUSTAKA
- Zainah Anwar, Kebangkitan Islam di Malaysia,
- Lukman Harun, Potret Dunia islam,
- DR. Abdur Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Di Malaysia,
[1] Zainah Anwar, Kebangkitan Islam di Malaysia,
[2] Ibid, hlm. 12.
[3] Lukman Harun, Potret Dunia islam,
[4] DR. Abdur Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Di Malaysia,
[5] DR. Abdur Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Di Malaysia,
[6] Ibid, hlm. 152.
[7] Ibid, hlm. 153.
[8] Ibid, hlm. 156.
[9] Ibid, hlm. 160.
[10] Ibid, hlm. 166.
[11] Ibid, hlm. 168.
[12] Ibid, hlm. 169.
[13] Ibid, hlm. 177.
[14] Ibid, hlm. 182.
[15] Ibid, hlm. 187.
[16] Ibid, hlm. 181.
[17] Ibid, hlm. 188.
[18] Ibid, hlm. 189.
[19] Ibid, hlm. 193.
[20] Ibid, hlm. 193.
[21] Ibid, hlm. 195.
0 comment:
Posting Komentar